twitter


Kesimpulan Dasar-Dasar Pemikiran Ki Hadjar Dewantara


  • Menurut KHD, pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan. Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
  • Pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya (KHD, 2009)
  • KHD menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
  • KHD menjelaskan bahwa dasar Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman.

1.     Kodrat Alam

Kodrat alam berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak berada. Dalam memaknai kodrat alam maka konteks local sosial budaya peserta didik di Indonesia Barat tentu memiliki karakteristik yang berbeda dengan peserta didik di Indonesia Tengah atau Indonesia Timur.

2.     Kodrat Zaman

Kodrat zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama”. Maksud dari isi dan irama menurut KHD adalah muatan atau konten pengetahuan yang diadopsi sejatinya tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan konteks sosial budaya yang ada di Indonesia. Bila melihat dari kodrat zaman, pendidikan saat ini menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki keterampilan abad 21.

  • Dasar pendidikan yang lain hasil pemikiran KHD yaitu mengenai budi pekerti. Budi pekerti, atau watak atau karakter merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor). 

Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

1.  Apa yang Anda percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari topik ini?

Sebelum mempelajari topik ini, Saya memiliki sudut pandang bahwa guru bertugas untuk mengasah kemampuan kognitif peserta didik saja. Apalagi sebagai calon guru matematika saya merasa bahwa tanggung jawab saya hanya bagaimana peserta didik memahami matematika hingga pada akhirnya mereka memiliki nilai matematika  yang baik. Oleh karena itu, saya dalam merencanakan pembelajaran hanya memperhatikan bagaimana media pembelajara, alur pembelajaran, dan pelaksanaan pembelajaran fokus pada kemampuan berpikir peserta didik. Kemampuan yang lain seperti sikap dan keterampilan menjadi tanggung jawab guru mata pelajaran lain. Seperti sikap spiritual menjadi tanggung jawab guru Agama, mengasah keterampilan menjadi tanggung jawab guru prakarya, dan lainnya.

2.     Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari topik ini?

Dasar-dasar pemikiran pendidikan menurut KHD yang telah saya pelajari telah mengubah pola berpikir saya mengenai pendidikan. Pendidikan pada dasarnya adalah menuntun segala kodrat yang dimiliki siswa. Kodrat tersebut tidak hanya kemampuan berpikir saja tetapi sikap dan keterampilan merupakan kodrat yang mesti dikembangkan. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan menurut KHD yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Tugas guru adalah menuntun segala potensi yang ada dalam diri peserta didik. Peserta didik sudah punya modal untuk dikembangkan. Guru yang mengarahkan bagaimana potensi peserta didik akan berkembang sesuai dengan karakter peserta didik.

Selain itu, dasar pemikiran KHD lainnya yaitu mengenai sistem among dalam pembelajaran. sistem among pembelajaran dilakukan di kelas untuk mendidik anak sebagai subjek belajar. Dalam pembelajaran tidak menghendaki “Paksaan – paksaan ” melainkan memberi “tuntunan”bagi hidup anak agar dapat berkembang dengan selamat, baik lahir maupun batinnya. Menyadari bahwa setiap anak itu istimewa, unik, dan memiliki potensi dalam dirinya. Dalam sistem  Among anak dididik di sekolah sesuai dengan bakat dan minat. Tugas guru dapat memfasilitasi atau menyajikan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik dengan menyesuaikan karakter dan tahap perkembangannya. Dengan demikian, akan terlaksana merdeka belajar dalam kelas.

3.  Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda merefleksikan pemikiran KHD?

Beberapa hal yang akan Saya terapkan dalam kelas yaitu sebagai berikut.

  • Saya akan mengubah mindset mengenai tanggung jawab guru matematika tidak hanya pada mengasah kemampuan berpikir tetapi sikap dan keterampilan juga menjadi fokus guru.
  • Guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang menarik dengan berbagai variasi model pembelajaran yang tidak hanya menyenangkan bagi peserta didik tetapi bermakna.
  • Saat ini pendidikan karakter juga menjadi hal yang disorot sehingga guru juga perlu melatih dengan pembiasaan yang ada dalam pembelajaran seperti mengawali aktivitas pembelajaran dengan berdoa, selalu menyapa dan menyalami peserta didik, mengingatkan untuk sopan dan santun dalam berbicara, dan karakter lainnya.



0 comments:

Post a Comment